Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Kepada Arjuna III

" Teruntuk sahabat terkasih Arjuna " Juna lama skali rasanya aku menunggu kepulanganmu di musim panas tahun ini. Juna, hal yang kurasakan perlahan mulai berubah, yang kutakutkan adalah kau juga mulai mengalami hal yang sama. Juna rasanya sangat berat menjaga hatiku tetap bersamamu, sementara disini ada seseorang yang hampir  tidak pernah absen hadir untuk mengusikku. Kerap kali ia hadir juga dimimpiku mendahaluimu. Entah apa yang sedang terjadi , namun apa-pun itu aku sangat takut. :’) Juna, aku takut skype mulai tidak mampu mengatasi jauhnya jarak yang memisahkan kita. Begitu juga dengan perbedaan waktu yang kita hadapi. Irama detik, menit dan jam yang ditunjukan jarum jam kita mulai tidak sama iramanya, lalu bagaimana jika iramanya semakin sumbang nanti ? Semakin tumpang tindih, semakin tidak jelas, apakah itu sebuah pertanda ? Juna, ada kalanya kau yang kuharapkan memelukku ketika aku mulai gemetaran karena takut. Ada kalanya aku menginginkan kau yang membelai

Pembelajaran berharga dari seorang AYAH

" S ekarang gue tau bedanya orang yang mencintai karena memang jodoh dan takdir - seperti ibu dan ayah :') " Berikut file surat yang tidak sengaja gue temukan di laptop, surat yang mungkin beliau buat kemarin tapi sudah beliau persiapkan selama 8 tahun untuk hari terspecial, hari ini. :') Untuk Istriku Tercinta, Dihari yang sangat intimewa ini suamimu memberikan hadiah yang sangat istimewa juga. Semoga hadiah ini akan menjadi salah satu kenang-kenangan yang tidak terlupakan. Walaupun istimewa hadiah ini bukan gratifikasi apalagi hasil korupsi, jadi istriku tidak perlu khawatir. Hadiah inilah yang merekam sebagian besar waktu yang suamimu habiskan selama 8 tahun terakhir, dari jam 07.30 sampai menjelang Magrib setiap harinya. Istriku kan tidak pernah menanyakan apa yang suamimu kerjakan di kantor, suamimu tidak tahu apakah istriku lupa menanyakan atau belum sempat. Nah tanyakan kepada hadiah ini kalau suatu saat nanti istriku berminat untu

Kepada Arjuna II

" Teruntuk sahabat terkasih Arjuna " Hai Juna, bagaimana weekend-mu ? Menyenangkan seperti biasakah ? Tempat mana lagi yang kau kunjungi minggu ini ? Pasti sangat indah, kau tidak lupa memotretnya bukan ? Kuharap kau bersedia menunjukkan hasil jepretanmu padaku, dan seperti biasa aku akan sangat iri padamu. Juna, maafkan aku sabtu lalu tidak bisa skype-ing bersamamu. Kau tahu, kemarin listrik di kota ini padam seharian, tidak hanya di lingkungan rumahku, namun padamnya listrik benar-benar satu kota ! Lampu jalan dan rambu-rambu lalu lintas semuanya padam. Dan bodohnya aku karena tidak men-charging laptop-ku. Tidak ada listrik = tidak ada teknologi, tidak ada teknologi = mati suri. Aku benar-benar hampir mati bosan karenanya. Juna, kapan kau pulang ketanah airmu ini ? Musim panas tahun ini kah ? Kurahap begitu, dan jangan lupa kabari aku jika kau pulang, sebisa mungkin aku akan menghampirimu di kota gudeg itu. Juna, kau ingat tentang test yang ku ceritakan jum&

DOCTOR (wanna be ?)

" Kupikir dengan menjadi kutu buku, berjanji pada diri sendiri untuk tetap semangat membaca buku-buku tebal, slide kuliah yang jumlahnya ratusan itu cukup untuk bertahan disini." That's first semester . . . Ya, ingan pertama kali kukenakan jab. lab dengan tulisan Pendidikan Dokter 2010 - Modul P2K2, entah semacam perasaan apa yang menyelimuti sampai aku begitu gembira, kupir indah skali nanti jas. Lab dengan bahan katun ini 6 tahun kemudian akan berganti dengan Jas Putih kebanggaan itu. :')

Kepada Arjuna

" Teruntuk sahabat terkasih Arjuna " Hai Juna, apa kabarmu ? Aku berdo'a semoga kau slalu sehat disana. Kau makan dengan baik 'kan ? Cobalah untuk tetap makan sayur walau-pun kau tidak menyukainya. Oh yaa apakah kau sangat sibuk akhir-akhir ini ? Aku beberapa kali mengirim e-mail kepadamu namun anehnya belum juga kau balas, kuharap jika nanti smua hal yang harus kau kerjakan sudah selesai, kau bisa membalasnya. Juna ada banyak hal yang ingin kubagi denganmu, sedikit cerita yang akhir-akhir ini membebaniku, Kau masih temanku bukan ? Kupikir begitu, sehingga aku merasa - aku harus membaginya denganmu, kau pernah berkata padaku kau akan jadi seseorang yang akan slalu ada dipihakku, menjadi orang yang slalu memberikan bahunya untukku. Jadi bisakah aku mempercayainya ? Juna, begitu indahkah tempat yang kau tinggali sekarang ? Kau janji suatu saat nanti akan membawaku kesana, menunjukkan betapa menariknya dunia, jadi bisakah kau menepatinya ? Aku janji akan beru