" Teruntuk sahabat terkasih Arjuna "
Juna lama skali rasanya aku menunggu kepulanganmu di musim
panas tahun ini. Juna, hal yang kurasakan perlahan mulai berubah, yang
kutakutkan adalah kau juga mulai mengalami hal yang sama. Juna rasanya sangat
berat menjaga hatiku tetap bersamamu, sementara disini ada seseorang yang
hampir tidak pernah absen hadir untuk
mengusikku. Kerap kali ia hadir juga dimimpiku mendahaluimu. Entah apa yang
sedang terjadi , namun apa-pun itu aku sangat takut. :’)
Juna, aku takut skype mulai tidak mampu mengatasi jauhnya
jarak yang memisahkan kita. Begitu juga dengan perbedaan waktu yang kita
hadapi. Irama detik, menit dan jam yang ditunjukan jarum jam kita mulai tidak
sama iramanya, lalu bagaimana jika iramanya semakin sumbang nanti ? Semakin tumpang
tindih, semakin tidak jelas, apakah itu sebuah pertanda ?
Juna, ada kalanya kau yang kuharapkan memelukku ketika aku
mulai gemetaran karena takut. Ada kalanya aku menginginkan kau yang membelai
kepalaku ketika aku hampir menangis. Ada kalanya aku membutuhkan bahumu untuk
bersandar ketika smuanya terasa lebih berat. Ada kalanya juga aku ingin kau
yang mengengam tanganku ketika udara pagi terlalu dingin. Ada kalanya aku ingin
kau yang kulihat pertama kali dihariku. Ada kalanya aku ingin mendengarkan suaramu
yang lembut ditelingaku untuk menyemangatiku kapan saja. Ada kalanya aku ingin
ada disisimu sepanjang hari dan menghabiskan waktu bersamamu, lari sesaat dan
membebaskan penat. Ada kalanya aku ingin kau yang memboncengku saat hujan
terlalu deras dan aku merasa sangat lelah. Ada kalanya aku ingin melihat kau
tersenyum saat bersamaku. :’)
Juna, tugas minggu ini cukup berat, berat karena aku tidak
tahu harus memulainya dari mana. Karena ini sabtu malam, aku putuskan untuk
beristirahat penuh dan melupakan smua tugasku sejenak. Sedikit membuka diktat
seperti biasa, membosankan sekali memang, coba saja kau ada disini bersamaku,
mungkin akan terasa sedikit berbeda. Oh yaa, aku senang kau membalas e-mailku
dan membaca blog-ku. Danke. Aku juga senang skali hari ini bisa melihatmu, berbagi cerita dan mendengar
suaramu, rasanya sudah lama skali suasananya tidak seperti tadi. Tapi ada
beberapa hal yang tidak bisa langsung ku kata-kan padamu, jadi . . .
terimakasih sudah membiarkanku menulis seperti ini. :)
Salam terkasih,
Sinta
Komentar
Posting Komentar