" Bukankah dalam hidup tidak harus slalu berlari kencang ? Ada saatnya berhenti sejenak sebelum melanjutkan bukan ? "
Untuk apa berlari tergesa-gesa bila akhirnya berhenti ditengah jalan, lalu akhirnya tidak sanggup melanjutkan ? Ayolah kawan disetiap kehidupan membutuhkan perhentian sejenak. Ada saatnya kau harus berhenti sejenak untuk menyimpan tenagamu dan berpikir ke arah mana kau akan terus berjalan. Ingatlah hidup itu tidak selalu seperti jalan tol yang lurus, ada kalanya kau menemui jalan yang berkelok, jurang yang dalam atau persimpangan yang membingungkan, namun kau tidak bisa mundur kebelakang untuk memperbaikannya. Satu-satunya hal yang bisa kau lakukan hanyalah terus berjalan kedepan hadapi segala rintangan di jalan yang telah kau pilih. Dan bila kau dijalan yang salah, harapanmu hanyalah satu, bisa kembali menemukan jalan yang benar, atau selamanya terus terserat dijalan yang salah. Dan itu semua berawal dari pilihan bukan ?
Seorang teman yang bijak pernah berkata padaku, " Pilihan itu menentukan jalan hidupmu. Jika kau memilih pilihan yang tepat, dan bertekat kuat untuk menjalaninya, kesuksesan lah yang ada didepan matamu. Tidak perlu tergesa-gesa, santai saja asalkan selamat sampai tujuan. " Yups, sebuah filosofi kehidupan yang sederhana namun kaya makna.
Aku bangga padanya, banyak filosofi kehidupan yang ia tuturkan padaku, dan semua itu bukan hanya omongan belaka tapi iya jadikan sebuah kenyataan yang real dihidupnya sebagai contoh untukku. Aku teringgat tentang percakapan kami sabtu malam lalu, seperti biasa kami berbagi cerita tentang hal-hal yang kami alami selama seminggu, ia menceritakan kehidupannya seperti biasa, keluh kesah tentang anak rantau yang jauh dari orang tua, saudara, sahabat dan orang yang berbicara dengan bahasa yang sama. Bagaimana rindu-nya ia pada Indonesia, dan bagaimana rindunya ia mengacak-acak rambutku ? (dasar orang aneh). Yapp, seperti biasa aku slalu mendengarkan ceritanya, menanggapi dengan antusias, seperti layaknya sahabat. Setelah rentetan cerita panjangnya, akhirnya tibalah giliranku, diawali dengan pertanyaan yang monoton seperti biasa, " lalu bagaimana denganmu minggu ini ? ada hal special dear ? " dan aku segera membalas dengan supeerrr antusias ! " YUPPS, kamu mesti senang sama cerita aku kali ini. " dan jreng-jreng-jrengg, gue mulai ngoceh panjang lebar !
" Nar, setelah hari kamis kemaren aku yakin banget jalan yang aku pilih ini bener. "
(dengan bloonnya dia bales) " apanya yang bener ? maksudnya ? Erzähl mir mehr, bitte?"

(dengan sangat simple dia bales) " :) nggak lebay kok, malah aku seneng berarti kamu udah memuin jalan hidup kamu, kan aku juga udah pernah bilang, orang seperti kamu itu emang cocok jadi pekerja sosial, makanya semangat dong buka diktat kuliahnya ! biar cepet disumpah trus pake jas putih kebanggaan itu. "
Dan gue cuma bisa senyum doang. Truss tiba-tiba dia ngelanjutin.
" Jangan tergesa-gesa yaa, jadi mahasiswa itu asyik kan ? Banyak hal yang bisa dipelajarin, bahkan banyak orang yang baru nemuin "TITIK BALIK" hidupnya pas jadi mahasiswa, seperti kamu sekarang, walo masih suka ngeluh kuliah kamu berat, HEI semua orang tau pendidikan yang lagi kamu jalanin memang berat, tapi karena berat kalian itu dianggap special, karena nggak semua orang bisa kan ? Pokoknya tetep di jalan yang udah kamu pilih ya, jangan nyerah cuma gara-gara kesandung kerikil atau jatuh karena ada lobang. Kalo kamu udah yakin jalan yang kamu pilih bener, kamu harus konsisten dan bertanggung jawab atas pilihan kamu. Disetiap jalan yang kamu pilih pasti akan ada persimpangan yang membuat kamu bingung, jadi tetaplah bijak dalam memilih. Kalo ragu biarin hati kamu yang milih, karena kalo milih pake hati, biasa jarang salah kok. :) "
thanks for reading :)
BalasHapus