Sudah Ku katakan berkali-kali padamu bukan ?? Berhentilah berpura-pura dewasa padahal emosimu layaknya ABG labil. Itu tidak pantas, karena itu akan membuatmu terlihat sangat konyol dimataku.
Aku sudah sangat lelah untuk terus berseteru denganmu. Aku lelah akan sikapmu, dan aku begitu membenci dirimu yang menganggap CINTA itu layaknya barang jual-beli, atau sampah yang bisa dibuang lalu dipunggut lagi. Begitu tidak berharganya.
Sudah jelas bukan kukatakan padamu ? Bagiku, CINTA itu sebuah komitmen antara dua orang yang saling jatuh cinta dan terus saling menjaga perasaan yang ada diantara mereka. Jadi, sudah cukup basi kurasa, perasaan yang pernah kutitipkan padamu lalu Kau selepekan dan seenaknya Kau gantung tanpa kejelasan.
Yaa, memang benar dulu Aku pernah berkata padamu bahwa di laut-mu ada Aku sebagai pantai tempat ombakmu berlabuh. Tapi itu DULU ! Karena semuanya kini telah beku, dan Aku tak ingin lagi ada panas yang mencairkan kebekuan itu.
Lalu, mengapa kini Kau begitu ingin kembali padaku ? Setelah Kau tapaki hatiku dengan duri ??
Mengambil langkah tergesa-gesa untuk kembali ? Menawariku lagi janji-janji cintamu yang sudah B-A-S-I ditelinggaku ! NAIF skali Kau berharap Aku percaya yang menyetujuinya ? WAH !! Kau terlihat menyedihkan kini, mengemis kata maaf dan sanjungan cinta dariku-kah ?? HA-HA-HA
Hai Sayang . . .
Tahukah Kau rasanya dibuang ?? Tidak dihiraukan ??
Sakit bukan ??
Kau tahu ?
Butuh banyak waktu bagiku untuk kembali tegak dan berdiri, setelah Kau rampas habis hati ini
Lalu sedetik kemudian Kau menghempasnya dengan kejam !
Dan kini, kau menyatakan ingin kembali ??
Dimana rasa malumu ? Tidakkah kau segan menatapku ?
Tidakkah ada rasa berasalahmu setelah begitu mengecewakanku ?
Jadi, katakan padaku bagaimana cara terjitu untuk memaafkanmu !
Katakan padaku seribu alasan untuk dapat menerima-mu !
Jika kau hanya bisa terbujur kaku, dan lidahmu-pun ikut beku
Pergilah, Aku tak bisa menerimamu atau sekedar memaafkanmu . . .
Aku sudah sangat lelah untuk terus berseteru denganmu. Aku lelah akan sikapmu, dan aku begitu membenci dirimu yang menganggap CINTA itu layaknya barang jual-beli, atau sampah yang bisa dibuang lalu dipunggut lagi. Begitu tidak berharganya.
Sudah jelas bukan kukatakan padamu ? Bagiku, CINTA itu sebuah komitmen antara dua orang yang saling jatuh cinta dan terus saling menjaga perasaan yang ada diantara mereka. Jadi, sudah cukup basi kurasa, perasaan yang pernah kutitipkan padamu lalu Kau selepekan dan seenaknya Kau gantung tanpa kejelasan.
Yaa, memang benar dulu Aku pernah berkata padamu bahwa di laut-mu ada Aku sebagai pantai tempat ombakmu berlabuh. Tapi itu DULU ! Karena semuanya kini telah beku, dan Aku tak ingin lagi ada panas yang mencairkan kebekuan itu.
Lalu, mengapa kini Kau begitu ingin kembali padaku ? Setelah Kau tapaki hatiku dengan duri ??
Mengambil langkah tergesa-gesa untuk kembali ? Menawariku lagi janji-janji cintamu yang sudah B-A-S-I ditelinggaku ! NAIF skali Kau berharap Aku percaya yang menyetujuinya ? WAH !! Kau terlihat menyedihkan kini, mengemis kata maaf dan sanjungan cinta dariku-kah ?? HA-HA-HA
Hai Sayang . . .
Tahukah Kau rasanya dibuang ?? Tidak dihiraukan ??
Sakit bukan ??
Kau tahu ?
Butuh banyak waktu bagiku untuk kembali tegak dan berdiri, setelah Kau rampas habis hati ini
Lalu sedetik kemudian Kau menghempasnya dengan kejam !
Dan kini, kau menyatakan ingin kembali ??
Dimana rasa malumu ? Tidakkah kau segan menatapku ?
Tidakkah ada rasa berasalahmu setelah begitu mengecewakanku ?
Jadi, katakan padaku bagaimana cara terjitu untuk memaafkanmu !
Katakan padaku seribu alasan untuk dapat menerima-mu !
Jika kau hanya bisa terbujur kaku, dan lidahmu-pun ikut beku
Pergilah, Aku tak bisa menerimamu atau sekedar memaafkanmu . . .
Komentar
Posting Komentar